Kuliah Umum Magister Manajemen : Building a Career in Germany as an Expat : Reality & Challenges


Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Building a Career in Germany as an Expat : Reality & Challenges”. Kuliah umum ini dilaksanakan pada Sabtu, 13 Februari 2021 pukul 19.00 – 21.00 WIB. Narasumber yang diundang pada acara kali ini adalah Marceline Yudith Prawitasari, MA yang merupakan seorang SEO Manager at Esanum, Berlin, Germany. Kuliah umum ini dihadiri oleh 58 peserta dan dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom.

Marceline Yudith menyatakan bahwa menempuh beasiswa di luar negeri dapat dijadikan cita-cita, namun untuk mencapainya seseorang perlu berkaca juga dengan realita. Realita yang dimaksud salah satunya adalah kemampuan berbahasa. Jika memang kemampuan berbahasa masih belum cukup, tidak apa-apa untuk meluangkan sedikit waktu dan tenaga agar dapat menguasai Bahasa yang diperlukan saat hidup di luar negeri untuk menempuh pendidikan ataupun bekerja.

Terutama untuk kemampuan Bahasa Jerman. Bahasa Jerman bagi sebagian orang tidak mudah. Sementara waktu yang dibutuhkan untuk bekerja di Jerman adalah 20 jam setiap minggunya, kemudian batas pendapatannya kurang lebih 450 Euro. Alasannya adalah besarnya pendapatan akan berimbang pada besarnya pajak yang perlu dibayar untuk visa kerja. Lalu, untuk waktu bekerjanya adalah 20 jam per minggu karena perusahaan berpikir bahwa mahasiswa perlu waktu untuk konsentrasi pada kuliahnya.

Gaya hidup yang harus diterapkan selama tinggal dan berkerja di Jerman dipengaruhi juga dengan aspek personal yang harus dimiliki. Pada aspek personal, seseorang harus bisa merepresentasikan diri di dunia pekerjaan, terutama dalam hal tawar menawar gaji atau negosiasi. Jika melakukan negosiasi gaji, maka jelaskan kemampuan, dan pengalaman pekerjaan. Prinsipnya adalah Anda membutuhkan saya, bukan hanya saya yang membutuhkan Anda. Akan tetapi, orang Indonesia tidak terbiasa memposisikan diri seperti ini.

Sementara itu, cara Marceline Yudith untuk bertahan hidup jauh dari orang tua adalah karena dari umur 15 tahun Yudith sudah termotivasi untuk tinggal mandiri dengan merantau, sehingga persiapan mental merupakan hal terpenting untuk hidup di negara orang.